Entertainment

ARTI ULTRAS SECARA HARIFAH

Sunday, September 9, 2012

Dalam bahasa Inggris, kita mengenal bentuk terikat Ultras, artinya adalah teramat sangat. Ultras juga merupakan nomina yakni sesuatu yang teramat sangat. Bentuk jamaknya adalah ultras.


Ultras Tito Cucchiaroni
Ultras pertama di dunia yang berasal dari kota genoa Italia.


Ernesto Cucchiaroni, pemain Sampdoria kelahiran 16 November 1927 yang turut diabadikan namanya dalam nama Ultras Sampdoria.
Baik di Amerika maupun Eropa, istilah ultra atau ultras erat kaitannya dengan dunia politik. Kelompok garis keras, itulah kira-kira makna ultras dalam ranah politik. Pertentangan ideologi tersebut merasuk ke dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat, termasuk ke cabang olah raga terpopuler sejagat, sepak bola.
Ultras dalam konteks sepak bola dimaknai sebagai kelompok suporter garis keras yang sangat fanatik membela timnya. Ultras terdengar  nyaring pengaruhnya di Italia. Di Negeri Pizza tersebut banyak bermunculan sejumlah kelompok suporter fanatik. Kehadirannya dapat dilihat secara kasat mata melalui pakaian dan pernak-pernik yang dikenakan, yang semua berciri khas klub yang dibela.
Di stadion, ultras biasanya menguasai tribun tertentu, meneriakkan yel-yel tanpa henti sepanjang pertandingan, menabuh drum, menyalakan kembang api, dan sebagainya. Sebut saja Fossa de Leoni (suporter garis keras AC Milan), The Boys (Internazionale), Viola Club Viesseux Fiorentina (AC Fiorentina), Granata Ultras Torino (Torino), atau Commando Ultras Curva Sud (AS Roma).
Terjadi saling klaim di antara kelompok-kelompok tersebut soal siapa yang lebih dulu lahir. Namun, satu hal yang patut diperhatikan, istilah ultras itu sendiri menurut berbagai sumber berawal dari kota Genova (Genoa). Adalah kelompok pendukung klub Sampdoria yang pertama kali menggunakan kata ultras sebagai nama diri, yakni Ultras Tito Cucchiaroni.
Kelompok ini lahir pada tahun 1968. Tito Cucchiaroni adalah pemain pilar Sampdoria asal Argentina pada masa itu. Kelompok ini mengambil nama ultras dari bahasa pergaulan anak-anak muda setempat. Di mana pun, lazimnya anak muda, para ABG, memiliki bahasa mereka sendiri. Secara kreatif anak-anak muda itu menciptakan istilah-istilah tertentu yang kadang hanya dapat dipahami oleh kelompok mereka sendiri.
Istilah ultras yang bagi kebanyakan orang diasosiasikan sebagai aliran politik, oleh sekelompok anak muda di kota Genova dijadikan akronim dari Uniti Legneremo Tutti i Rossoblu A Sangue. Kalimat ini tersebar di sejumlah tembok di setiap sudut kota Genova. Arti harfiahnya kira-kira Satuan Pemukul Biru Merah Darah.
Biru merah darah (sangue rossoblu) adalah warna kostum Genoa, klub sekota Sampdoria. Sebagai mana biasanya dua tim dalam satu kota, Sampdoria dan Genoa mengusung rivalitas ekstrem. Sejak saat itulah istilah ultras merambah dalam dunia sepak bola.


Continue Reading | comments

Curva Nord 69 Milano

LA Curva Nord 69 Milano

1. Boys S.A.N (Squadre d'Azione Nerazzurre)
Kelompok tertua di Curva Nord 69. Berdiri pada 1969, hanya selang setahun setelah Fossa dei Leonipertama kali muncul. Boys diambil dari nama anak nakal di sebuah komik bernama serupa. Di era 80-an Boys S.A.N kian ditakuti sebagai kelompok yang kerap membuat ulah. Namun, sejak awal 90-an, Boys S.A.N meminimalisir aksi anarkis, dan lebih fokus mengekspresikan fanatisme melalui berbagai koreografi di stadion. Sekadar info, Boys S.A.N terbentuk meneruskan ide pelatih Inter ketika itu, Helenio Herrera yang menginginkan terbentuknya sebuah kelompok suporter yang terorganisir dengan rapih.

2. Ultras Inter (Forever Ultras)
Di Curva Nord, Ultras menjadi yang tertua ke dua setelah Boys S.A.N. Mereka berdiri sejak 1975 dengan nama Forever Ultras sebelum diganti pada 1995. Pelopornya adalah dua pemuda bernama Luciano dan Curzio, yang pertama kali memunculkan spanduk bertuliskan Forever Ultras di Curva Nord, tepat berdampingan dengan Boys S.A.N. Sejak 1997, Ivan Renato menjadi sutradara Ultras setelah meneruskan era kepemimpinan sebelumnya.


3. Viking Inter
Kelompok ketiga di Curva Nord ini terbentuk pada 1984. Viking juga dikenal sebagai salah satu pendukung beraliran sayap kanan paling loyal di Italia. Sayang, mereka kerap bersikap rasis. Kebetulan, Viking memang berhubungan sangat dekat denganBlood & Honour Varese (kelompok suporter yang menolak anti-rasisme di sepak bola). Viking pun menjadi sangat menonjol di Curva Nord dengan indentitas bendera paling besar di antara suporter Ultras Inter lainnya.

4. Brianza Alcoolica
Brianza Alcoolica (semangat Brianza) memang baru resmi didirikan pada November 1985. Namun, berbagai spanduk bertuliskan nama kelompok mereka sudah muncul beberapa tahun sebelumnya di Madrid, Spanyol. Dipelopori oleh beberapa orang yang merasa tidak cocok dengan segala kekerasan Curva Nord, Brianza Alcoolica memisahkan diri dengan idealisme mereka untuk menciptakan hiburan di stadion. Mungkin karena itu pula Brianza Alcoolica menjadi kelompok dengan jumlah suporter paling sedikit di antara lima lainnya.

5. Irriducibili
Irridubicili menjadi kelompok paling kontroversial di antara Ultras Inter lainnya. Berdiri sejak 1988, kelompok ini juga dikenal dengan nama Skins ini langsung membuat kericuhan dengan menyerang setiap pendukung lawan yang datang ke Giuseppe Meazza. Ciri khas Irridubicili adalah maskot seekor anjing hitam sebagai lambang kejahatan atau keonaran bernama Muttley. Dengan slogan "Non basta essere Bravi bisogna essere I migliori" (untuk menjadi yang terbaik, tidak cukup dengan bersikap baik), tak heran jika jika Irridubicili kerap berbuat onar di stadion. Bahkan mereka dengan terang-terangan mengaku setiap mendukung Inter, tak akan pernah lepas dari minuman beralkohol.

6. Milano Nerazzurra
Kelompok ini memang lebih kecil dibanding Boys SAN atau lainnya. Namun, mereka justru mampu tampil dengan warna-warna mencolok melalui koreografinya di sisi kiri Curva Nord. Milano Nerazzurra juga mendapat julukan "Potere Nerazzurro" atau Si Hitam Biru yang Kuat. Sejak berdiri sekitar akhir 80-an, Milano Nerazzurri memang telah menyatakan ketidakcocokannya dengan saudara tua mereka, Boys SAN. Tak heran jika letak kedua kelompok ini berjauhan, yang satu di sisi kiri, dan yang satunya di sisi kanan.

7. Boys Sez Roma

Meski Boy Sez Roma lahir dari sekelompok laki-laki yang berasal dari Kota Roma, mereka justru merupakan pendukung fanatik Inter Milan. Sejak awal berdiri pada 1979 lalu, kelompok ini memang membatasi anggotanya di usia 18-30 tahun, dan tentunya dengan satu tujuan mendukung Inter Milan. Boy Sez Roma mengambil posisi di sisi kanan Curva Nord dan berhubungan sangat dekat dengan Boys S.A.N.

Beberapa ULTRAS kecil lainya :


1. Quelli dell Baffo
QDB adalah sekelompok neroazzurri pendukung (terutama Mei-Borgomanero Borgosesia, ditambah beberapa orang di Milan) bahwa dasar serikat mereka dalam dua keyakinan penting:
1) Bawa warna kita dan gairah kita di mana-mana
2) dan minum minuman keras dalam sukacita
berpesta connubbio (jenis minuman keras), cinta sepakbola (yang sebenarnya), mempunyai moto "Kau Tak akan minum sendiri", dan menangis yang menyatukan kita dan mengikat kita erat untuk warna kita tercinta. Jika Anda yakin dalam hal ini, jika Anda ingin bersenang-senang, bergairah dan percaya ... bergabung dengan kami. Datanglah ke utara kurva, area 242 di atas Inter Milan, untuk menghabiskan hari Minggu yang menyenangkan dan menghibur.
Semua panggung untuk menyeret tim kami dan mendorong Anda selama sembilan puluh menit ... sebuah emosi yang tidak ada TV dapat memberikan Anda.


2. Vodka Sour Group (VGS)

VSG lahir pada 17 oktober 1999, emg salah satu kelompok minoritas. tapi kelompok ini tetap ga bisa dipandang sebelah mata. karena VSG adalah kelompok Fanatik yang hampir di semua laga Home-Away inter mereka selalu hadir. moto mereka "bersama tertawa bersama menangis dalam euforia Curva Nord"



3. FO DE CO (FDC) "EXTREME"
setelah beberapa tahun militansi di North Bend, dan yang sudah mengerti arti sebenarnya dari kata "EXTREME", secara resmi dibuka pada musim panas 2000, FDC. bersatu dan kompak, dan mendukung di semua pertandingan di Italia dan luar negeri. Kelompok ini kebanyakan terdiri dari anak laki-laki di daerah tersebut, tetapi sekarang juga termasuk orang-orang dari propinsi lain.

4. Squilibratti
Resmi di bentuk pada 24 Juli 2006
Kelompok ini terdiri dari siswa dan bertekad untuk menjunjung tinggi Inter dan Curva Nord, dengan maksud untuk memperbaikinya, dan membawa sekitar Italia dan Eropa untuk warna yang kita cintai.
Harapan untuk masa depan dapat positif, berharap untuk militansi lama bersama kelompok lain yang kita cintai Curva Nord dan seperti biasa berpartisipasi aktif di Curca Nord.




5. Imbastisci
Terbentuk 16 Mei 1993





6. Bulldogs Inter
Neh termasuk menengah keatas terbentuk 23 oktober 1988




Continue Reading | comments

Pengakuan Terbaru Vierri Tentang Inter

Lama tak terdengar, Christian Vieri muncul dengan kabar mengejutkan. Dia mengambil tindakan hukum terhadap Inter Milan dan meminta pengadilan mencabut Scudetto Nerazzurri di musim 2005-06.

Dikutip dari Football Italia, Vieri secara resmi telah membawa tuntutannya untuk mencabut Scudetto Inter tersebut ke pengadilan sipil. Mantan striker internasional Italia
 itu juga melaporkan Nerazzurri ke FIGC terkait pelanggaran yang dilakukan terhadap Article 18 Sporting Justice Code.

Adapaun alasan di balik tuntutan Vieri tersebut masih terkait dengan aksi mematai-matai yang dilakukan kubu Inter terhadap dirinya. Vieri mengklaim kalau mantan klubnya itu menyadap teleponnya.

Jika tuntutan Vieri nantinya dimenangkan pengadilan, maka Inter harus melepas Scudetto di musim kasus penyadapan tersebut terjadi, 2005/2006. Soalnya aturan dalam Article 18 Sporting Justice Code menyebut kalau ada klub yang melanggar hukum dan aturan federal maka klub tersebut akan dipecat dari kompetisi dan dicabut gelar juaranya.

Selain menuntut Scudetto dicabut, mantan striker AC Milan, Juventus dan Atletico Madrid itu juga meminta kompensasi sebesar 12 juta euro dari Inter Milan dan sembilan juta euro dari Telecom Italia. Vieri menuduh Telecom Italia terlibat dalam upaya penyadapan teleponnya.

Massimo Morrati dan wakil presiden klub Rinaldo Ghelfi juga tak lepas dari tuntutan. Keduanya dianggap sebagai otak yang memerintahkan dilakukannya penyadapan.

Status juara Liga Italia tahun 2005/06 kepunyaan Inter sudah lama jadi kontroversi. Soalnya Nerazzurri menjadi juara dengan status pemberian, setelah juara dari kompetisi musim itu, Juventus, dikenai sanksi akibat skandal Calciopoli.

Banyak pihak di Italia yang menganggap Inter tak layak mendapat "gusuran" Scudetto tersebut. Mereka beranggapan kalau La Beneamata juga terlibat dalam skandal yang mengguncang sepakbola Italia itu dengan menjalin kerjasama bersama Telecom Italia.

Vieri pernah menuduh Moratti dan Telecom menjadi dalang di balik skandal Calciopoli demi menyingkirkan pesaing-pesaing terberatnya. Kedua pihak tersebut dituduh merancang upaya penyadapan demi menyingkirkan Juventus ke Seri B.

Kabarnya, pemain Inter diminta menandatangani sebuah kesepakatan untuk tidak membocorkan rahasi tersebut ke hadapan publik, hal mana membuat kubu Inter dan Telecom Italia melalukan penyadapan terhadap Vieri dan skuad Inter lainnya.
Continue Reading | comments

Privasi Vieri Bernilai 10 Kali Martabat Seorang Wanita Diperkosa

"Perbandingan antara PRIVASI yang dilanggar dengan kasus "MAAF" perkosaan seorang wanita

Yah, dia mengaku telah secara serius dilanggar privasi, dengan adanya akibat yang merugikan bagi karirnya serta kesehatan fisik dan mental.

Tidak ada yang meragukan bahwa Vieri disaksikan dua kali. Yang pertama pada tahun 2000, ketika Moratti bertanya tentang kehidupan pribadinya dan kedua beberapa tahun kemudian, ketika Pirelli ingin "melindungi" sebelum mengambil sebagai testimonial.

Namun, hal yang sangat mengganggu adalah

Bahkan, dalam kedua tidak ada jejak kerusakan moral, ekonomi dan citra yang diderita mantan striker Inter , sambil terus bermain di Serie A (pertama dengan Atalanta dan kemudian Fiorentina) bahkan setelah berkas tersebut.

Selain itu, kegagalan untuk dipanggil Piala Dunia tahun 2006 adalah karena adanya cedera di lapangan, dan bukan dari kondisi depresi mental

Jadi, BERDASARKAN APAKAH VIERI MENERIMA KONPENSASI YANG BESAR ?.
Continue Reading | comments

NON VI LASCEREMO MAI


NON VI LASCEREMO MAI

Forza Ragazzi Non Vi Lasceremo Mai                        
Forza Ragazzi Non Vi Lasceremo Mai                        
Forza Ragazzi Non Vi Lasceremo Mai                        
La Nord E' Qui Con Voooi                                          
Forza Forza Forza Forza Inter                                  
Forza Forza Forza Forza Inter                                  
Forza Forza Forza Forza Inter                                  
La Nord E' Qui Con Voooi
Continue Reading | comments

2006 skandal sepakbola Italia

2006 skandal sepakbola Italia (Italia: Calciopoli atau Moggiopoli, kadang-kadang disebut sebagai Calciocaos  yang terlibat Italia 'top profesional sepak bola liga, Serie A dan Serie B Skandal itu terungkap di. Mei 2006 oleh polisi Italia, melibatkan juara liga Juventus , dan tim utama lainnya termasuk AC Milan , Fiorentina , Lazio , dan Reggina ketika sejumlah interceptions telepon menunjukkan jaringan tebal hubungan antara manajer tim dan organisasi wasit. Juventus were the champions of Serie A at the time. Juventus juara Serie A pada saat itu. The teams have been accused of rigging games by selecting favourable referees . Tim telah dituduh permainan kecurangan dengan memilih menguntungkan wasit .

Asal

Skandal ini pertama kali datang ke cahaya sebagai konsekuensi dari investigasi Naples jaksa di sepak bola Italia agen GEA Dunia . Transcripts of recorded telephone conversations published in Italian newspapers suggested that during the 2004-05 season , Juventus general manager Luciano Moggi had conversations with several officials of Italian football to influence referee appointment. Transkrip rekaman percakapan telepon diterbitkan di surat kabar Italia menyarankan bahwa selama musim 2004-05 , manajer umum Juventus Luciano Moggi telah percakapan dengan beberapa pejabat sepak bola Italia untuk mempengaruhi penunjukan wasit. The name Calciopoli is a pun on Tangentopoli , [rough English translation: Bribesville ], a corruption-based attitude starting in the early 1980s and ending with the Mani Pulite investigation in the early '90s. Nama Calciopoli adalah plesetan pada Tangentopoli , [terjemahan bahasa Inggris kasar: Bribesville], sikap korupsi berbasis dimulai pada awal 1980-an dan berakhir dengan Pulite Mani investigasi di awal 90-an. Another very common name for Calciopoli is Moggiopoli after the name of Luciano Moggi. Nama lain yang sangat umum untuk Calciopoli adalah Moggiopoli setelah nama Luciano Moggi. Also Calciogate, a pun on Watergate , is used. Juga Calciogate, seorang pun di Watergate , digunakan. " Calcio " means football in Italian. "Calcio" berarti sepak bola di Italia

Klub hukuman

Pada tanggal 4 Juli 2006, jaksa Federasi Sepakbola Italia, Stefano Palazzi, yang disebut untuk semua empat klub di pusat skandal pengaturan pertandingan yang akan dilempar keluar dari Seri A. Palazzi menyerukan Juventus untuk turun ke setidaknya Serie C1 (pernyataan membaca bahwa Juventus harus dikirim "lebih rendah dari Serie B," tanpa divisi khusus dinyatakan) dan untuk Fiorentina dan Lazio untuk setidaknya Serie B . Dia juga meminta hukuman poin yang harus dikenakan (enam bagi Juventus, tiga untuk Milan, dan 15 untuk kedua Fiorentina dan Lazio). The prosecutor also called for Juventus to be stripped of its 2005 and 2006 titles.Jaksa juga meminta Juventus untuk dilucuti judul nya 2005 dan 2006.
In the case against Reggina on 13 August, the prosecutor called for Reggina to be demoted to Serie B with a 15-point penalty.On 17 August, Reggina's punishment was handed down: a 15-point penalty, but no relegation from Serie A. [ 4 ] Furthermore, the club was fined the equivalent of �68,000, whilst the club president Pasquale "Lillo" Foti was fined �20,000 and banned from the game for two-and-a-half years. Dalam kasus terhadap Reggina pada 13 Agustus, jaksa meminta Reggina akan diturunkan ke Serie B dengan penalti 15 poin.Pada tanggal 17 Agustus, hukuman Reggina itu diturunkan: penalti 15 poin, tetapi tidak ada degradasi dari Serie A. Selanjutnya, klub didenda setara dengan � 68.000, sedangkan presiden klub Pasquale "Lillo" Foti adalah didenda � 20.000 dan dilarang dari permainan untuk dua-dan-a-setengah tahun.
Continue Reading | comments

Gamellagio Interisti Laziale "Interlazionale"



Sebuah Catatan Panjang Sejarah dan Kejadian Dramatis

Stadio Giuseppe Meazza, San Siro, Milano, 23 April 2011. Menjelang laga Inter vs Lazio di pekan-pekan terakhir yang krusial di Serie A musim 2011/2012. Lazio sedang bersaing keras dengan Udinese untuk mengamankan tempat di UCL dan Inter sedang berjuang keras menghidupkan asa scudetto yang hampir pasti diraih AC Milan. Ketika kedua tim memasuki lapangan, dari salah satu bagian stadion puluhan flare warna biru langit dinyalakan, disusul pekikan ribuan orang: "A Roma Ce Solo Lazio" atau "Di Kota Roma Hanya Ada Lazio". Kita yang hanya menyaksikan lewat televisi tentu mengira itu adalah ulah suporter Lazio. Sebenarnya bukan, flare dan teriakan itu justru dilakukan dari Curva Nord Stadio GM oleh puluhan ribu Interisti yang tergabung dalam Boys SAN dan beberapa kelompok ultras Inter lainnya. Baru setelah itu dari sisi Irriducibili Lazio dinyalakan flare warna biru gelap (warna Inter) dan para Laziali meneriakkan "Forza Inter Ale". Itu adalah ritual selamat datang dari Interisti untuk Laziali dan tanda persahabatan Laziali bagi Interisti. Ritual itu sudah berusia lebih dari satu dekade sejak kedua kelompok suporter ultras menjalin gamellaggio (twinning, persaudaraan). Di Stadio Olimpico, ritual dilakukan sebaliknya. Irriducibili Lazio menyalakan flare biru gelap disertai teriakan "Forza Inter Al" dan dibalas oleh Interisti dengan flare biru langit dan teriakan "A Roma Ce Solo Lazio."

Mengapa kita bersahabat dengan Lazio?
"Karena sama-sama menempati Curva Nord..!! Dan mengapa Lazio berseteru dengan AS Roma..? Karena menghuni kota yang sama? Itu memang salah satu alasan tetapi latar belakang sesungguhnya adalah sebuah sejarah panjang dan kompleks, dimulai bahkan dari saat awal eksistensi kedua klub itu".

Takdir Mulai Saat Kelahiran
SS Lazio dibentuk tahun 1900 oleh para politisi dan usahawan berhaluan politik kanan dan anti-Yahudi serta berbasis pendukung kaum terpelajar dan kalangan menengah-atas Roma. Kelompok berhaluan serupa juga lah yang mendirikan Inter saat melepaskan diri dari AC Milan tahun 1908.
Saat diktator fasis Benito Mussolini berkuasa di Italia, dia memerintahkan semua klub di kota Roma di-merger menjadi AS Roma tahun 1927. Semua mematuhi, kecuali SS Lazio yang menentang dan tetap berdiri sendiri. AS Roma dikuasai oleh golongan kiri dan didukung oleh kelas buruh dan masyarakat Yahudi (kelompok serupa yang mendukung AC Milan). Di kota Milan, Mussolini melakukan hal yang sama, dan Inter melakukan penentangan yang sama sehingga sementara harus berganti nama menjadi Ambrosiana Milano. Sejarah awal ini telah menyemai ikatan antara SS Lazio dan Inter serta menempatkan AS Roma dan AC Milan pada pihak yang berseberangan. Lokasi yang sama di Curva Nord (Lazio dan Inter) dan di Curva Sud (AS Roma dan AC Milan) makin mempertajam perbedaan ini. Dan, tentu saja, faktor lokasi di Kota yang sama menjadikan persaingan Lazio-Roma menjadi semakin memanas. Lazio dan pendukungnya merasa sebagai yang pertama di Roma, sedangkan AS Roma menganggap dirinya satu-satunya klub yang menyandang nama kota.
Persaingan ini sedemikian panasnya, sehingga Derby della Capitale (SS Lazio vs AS Roma) dinobatkan sebagai derbi paling panas di Italia bahkan di Eropa, melebihi Derby della Madoninna (Inter vs Milan), Derby Manchester (MU vs Manchester City) bahkan mengungguli El Classico (Barcelona vs Madrid). Kalau Interisti dan Milanisti hanya panas di dunia maya tetapi bersahabat di dunia nyata, Laziali dan Romanisti berseteru dalam arti sebenarnya, di dunia maya maupun di dunia nyata. Hampir tak pernah terjadi Derby della Capitale tanpa kerusuhan. Tercatat beberapa nyawa melayang dan ratusan orang telah terluka karena derbi ini. Derby della Capitale adalah neraka sepakbola Italia.

Gamellaggio Lazio-Inter

Persaudaraan ini terjadi sepanjang sejarah. Tak pernah ada catatan insiden antara Laziali dan Interisti. Kesamaan aliran politik dan basis pendukung membuat kedua kelompok suporter ini selalu rukun. Gamellaggio secara formal terjadi saat kedua suporter bertemu dalam final UEFA Cup tahun 1998 di Paris yang dimenangkan Inter dengan 3-0. Sikap ksatria Irriducibili Lazio dan sikap simpatik Boys SAN Inter membuat kedua suporter mendapatkan penghargaan fair play dari UEFA. Dan saat itu tercapailah kesepakatan persaudaraan antara Laziali dan Interisti yang makin menguat hingga hari ini.
Inilah beberapa kejadian unik yang menunjukkan eratnya gamellagio Lazio-Inter:

1. Nasib Tragis Zaccheroni, 5 Mei 2002
Pada pertandingan giornata 34 musim 2001/2002 tanggal (match terakhir, karena saat itu Serie A hanya berisi 18 tim), terjadi peristiwa yang unik di Stadio Olimpico pada laga Lazio vs Inter. Saat itu Inter di ambang juara karena cukup dengan mengalahkan Lazio maka mereka akan meraih scudetto mengungguli Juventus. Maka Laziali di Stadio Olimpico, dimotori Irriducubili Lazio mendukung Inter habis-habisan dan meminta Lazio kalah, agar yang mendapatkan scudetto Inter, rival Lazio: Juventus. Sayangnya malam itu para punggawa Nerazzurri gagal meraih scudetto yang sudah di depan mata, kalah 2-4 dari Biancoceleste. Dan Juventus merebut scudetto dengan 71 poin, diikuti Roma dengan 70 poin. Inter sendiri di posisi ketiga dengan 69 poin. Akibat kejadian ini, Irriducibili Lazio mendemo manajemen Lazio dan meminta allenatore Lazio, Alberto Zaccheroni dipecat. Zaccheroni pun akhirnya mengundurkan diri. Dia dimusuhi Laziali justru karena timnya memenangkan laga. Ironis, tapi itulah jiwa Irriducibili Lazio: persahabatan dan solidaritas ditempatkan di atas sepak bola itu sendiri.

2. Stadio Giuseppe Meazza Tanpa Banner dan Flare, 15 November 2007

Empat hari sebelumnya, seorang DJ terkenal di kota Roma, Gabriele Sandri, seorang pendukung ultras Lazio, menjadi korban tak berdosa dalam kerusuhan antara sekelompok suporter anarkis Juventus dan kepolisian kota Roma. Sandri tertembak di bagian belakang kepalanya oleh polisi. Kerusuhan pun meledak, menuntut keadilan. Tidak hanya karena para Laziali menyerang kantor polisi Roma, tapi juga di Milano, oleh Interisti menyerang kantor polisi Milano, menunjukkan solidaritasnya. Untuk menghormati Sandri, Inter menunda sehari pertandingan Inter vs Lazio di Stadio Giuseppe Meazza yang seharusnya digelar 14 November. Saat pertandingan berlangsung, Boys SAN Inter memprakarsai mengheningkan cipta selama 5 menit di stadion untuk menghormati Sandri. Dan malam itu, di Curva Nord Giuseppe Meazza, tempat para Interisti, sama sekali tidak terlihat sepotong pun spanduk, banner ataupun sebuah flare pun yang mereka nyalakan. Kelompok-kelompok ultras Inter hanya membentangkan sebuah spanduk besar dengan tulisan warna biru langit berlatar belakang biru gelap bertuliskan: Gabriele Sandri, Kau Akan Selalu Berada di Hati Kami.

3. Korban Berikutnya, Jersey No 12 SS Lazio, Minggu, 2 Mei 2010
Stadio Olimpico Roma dipenuhi pendukung Lazio dan Inter yang menantikan pertandingan Serie A giornata 36 musim 2009/2010. Pertandingan ini sangat menentukan bagi kedua tim. Bagi inter, memenangi pertandingan ini akan mempermudah meraih Scudetto, dan akan mengambil alih poisisi cappolista dari AS Roma yang sementara unggul 1 poin. Bagi Lazio memenangi pertandingan ini akan lebih mengamankan diri dari kemungkinan degradasi ke Serie B, karena saat itu Lazio berada di posisi 17 dan hanya terpaut 4 poin dari zona merah.
Ritual gamellagio seperti pada pembuka tulisan ini pun dilakukan. Itu hal biasa. Yang luar biasa adalah banyak bendera Inter dan spanduk-spanduk pemberi semangat bagi Inter dikibarkan oleh Irriducibili Lazio. Yang paling mencengangkan tentu saja sebuah spanduk para Laziali yang ditujukkan kepada para pemain Lazio sendiri: Kalau sampai menit ke 80 Lazio unggul, kami akan masuk ke lapangan! Spanduk ini disita polisi tak lama kemudian tetapi muncul spanduk-spanduk lain yang tak kalah mengerikan: Nando (maksudnya Fernando Muslera), biarkan bola melewatimu, dan kami akan tetap menyayangimu. Zarate, satu gol saja kau cetak, kami paketkan kau ke Buenos Aires. Rupa-rupanya para pendukung Lazio ingin agar Inter mengalahkan timnya malam itu, untuk melicinkan jalan Inter menuju scudetto. Mereka lebih memilih risiko Lazio turun ke Serie B daripada Roma yang memperoleh scudetto.
Suasana pertandingan pun menjadi sangat aneh. Lazio sama sekali tidak memperoleh dukungan fans-nya sendiri walaupun bermain di Olimpico. Sebaliknya Inter sebagai tamu justru memperoleh dukungan luar biasa. Setiap kali pemain Inter menguasai bola, para Laziali berteriak, Biarkan mereka lewat! Malam itu portiere Lazio, Fernando Muslera, bermain sangat gemilang. Tak kurang dari 10 penyelamatan luar biasa dilakukannya. Tiap kali Muslera menggagalkan gol Inter, teriakan cemoohan pun berkumandang ke arahnya. Akhirnya pada injury time babak pertama, tandukan Walter Samuel mengubah skor menjadi 0-1. Stadion bergelegar dan muncul spanduk ejekan dari Laziali bertuliskan, Oh, Noooo Roma! dan Scudetto Game Over, Roma!
Di babak kedua mental pemain Lazio (kecuali Muslera yang tetap bermain gemilang) pun runtuh. Kesalahan demi kesalahan dilakukan dan membuat Thiago Motta menggenapkan kemenangan Inter menjadi 0-2 di menit ke 70. Di akhir pertandingan, para pemain Lazio meninggalkan pertandingan dengan sedih dan marah karena merasa  dikhianati Laziale. Presiden Roma, Rosella Sensi mengecam habis-habisan ulah Laziali tersebut. Jose Mourinho hanya berkomentar pendek, Saya belum pernah menyaksikan yang seperti ini. Asisten pelatih Lazio mengakui bahwa anak asuhnya sangat terpengaruh oleh suasana stadion dan tidak bisa menampilkan performa terbaiknya.
Inter akhirnya merebut scudetto 2009/2010 dengan keunggulan 2 poin atas AS Roma. Syukurlah, Lazio mampu memenangi 2 laga sisa, terhindar degradasi dan menempati posisi akhir klasemen di urutan ke 12. Insiden ini membuat presiden Lazio, Claudio Lotito marah besar. Tahun 2003 Lazio memutuskan untuk mengistirahatkan jersey no. 12 sebagai penghormatan pada Irriducibili Lazio sebagai pemain ke 12. Tetapi karena kejadian ini (ditambah lagi dengan kehadiran politisi lawan Lotito di tribun Irriducibili Lazio beberapa pertandingan sebelumnya) maka jersey no. 12 ditarik kembali dari peristirahatannya dan pada musim 2010/2011 dipakai oleh portiere kedua Lazio, Tomasso Berni. Musim 2011/2012 jersey no 12 dipakai oleh difensore Marius Stankevicius. Satu bukti lagi, bahwa bagi Irriducibili Lazio, persahabatan dan solidaritas adalah yang terpenting.

Kawan dan Rival Bersama, Bagaimana di Indonesia?
Sejarah telah berbicara, dan akhirnya menempatkan AS Roma, AC Milan dan Juventus sebagai rival bersama Lazio dan Inter. Di Indonesia, gamellagio Lazio-Inter ini masih sangat kurang terasa. Tak jarang Laziali dan Interisti justru terlibat perdebatan panas di berbagai grup dan fanpage. Padahal di Italia, persaudaraan ini demikian erat di dunia maya dan di dunia nyata. Yang telah ada adalah menempatkan AS Roma, AC Milan dan Juventus sebagai rival bersama. Satu keanehan lagi di Indonesia, Milanisti dan Juventini cenderung bersahabat, sementara di Italia, mereka berdua adalah rival.


(Dari berbagai sumber: forum LaCurvaNord, LazioForever, ForzaInterForums, UltrasLazio dan IrriducibiliLazio).
Continue Reading | comments

Sport

Random Post

Entertainment

World News

Random Post

>> <<

 
Support : Creating Website | Johny Template | Maskolis | Johny Portal | Johny Magazine | Johny News | Johny Demosite
Copyright © 2011. Inter News Update - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website Inspired Wordpress Hack
Proudly powered by Blogger